Laga persaingan di group D kembali berlanjut. Laga memasuki matchday kedua yang mempetemukan Tunisia dan Australia. Dua tim ini tidak mendapatkan hasil optimal dalam lagaa sebelumnya. Di matchday pertama dan laga pembuka, Tunisia berhadapan dengan Denmark. Denmark yang menjadi salah satu tim unggulan di group D ini ternyata tidak mampu menang dan Tunisia mampu menahan imbang. Walau tidak bisa memetik tiga poin, setidaknya Tunisia membuktikan bahwa tim ini masih cukup kompetitif dalam menghadapi tim yang lebih diunggulkan.
Di sisi lain, Australia harus mengakui kekuatan tangguh dari Les Bleus. Prancis berhasil menghujam skuad Australia dan melakukan pesta gol. Walau Socceroos berhasil tampil mengejutkan dengan gol pertama di awal pertandingan, itu tidak berlangsung cukup lama. Keunggulan itu langsung dibalikkan dengan empat gol hingga pertandingan usai. Dua dari empat gol itu pun dicatatkan oleh Olivier Giroud yang sekaligus membuatnya menyamai pencapaian dari legenda Prancis, Thierry Henry. Dengan pencapaian ini, Australia pun harus puas dengan menghuni dasar klasemen.
Pertarungan antara Tunisia dan Australia pun menjadi sangat penting. Australia perlu kemenangan untuk menjamin asanya dalam menembus 16 besar. Sedangkan Tunisia pun tidak akan membiarkan Australia menang begitu saja karena Tunisia pun perlu hasil optimal guna memantapkan langkahnya dalam memasuki babak lanjutan setelah fase group D di World Cup 2022 ini. Laga yang berlangsung di AL Janoub Stadium ini pun menjadi laga yang penting bagi keduanya.
Menilik catatan pertamuan kedua tim, Australia dan Tunisia sempat bertemu dua kali sebelumnya. The Eagles of Carthage dan tim Socceroos bertemu di tahun 1997 dan 2005. Pada pertemuan di tahun 1997, ini terjadi pada laga persahabatan dengan hasil 3-0 untuk kemenangan Australia. Lalu, keunggulan sebelumnya itu dibalaskan oleh Elang dari Kartago dengan kemenangan 2-0 saat gelaran Piala Konfederasi.
Dari catatan lima pertandingan sebelumnya pun, Tunisia bisa cukup percaya diri. Sebelum menahan imbang Tim Dinamit, skuad Elang dari Kartago ini mampu mendapatkan tiga hasil menang dan satu hasil kalah. Kemenangan didapatkan saat menghadapi Jepang, Komoros, dan juga Iran. Sedangkan, The Eagles of Carthage harus kalah di hadapan Brasil dengan skor telak 5-1.
Dari sisi Australia, tim ini justru tidak pernah kalah dalam empat pertandingan sebelum akhirnya catatan ini dipecahkan oleh Prancis dengan pesta gol di pembukaan fase group D Piala Dunia 2022 ini. Sebelumnya, Australia berhasil menang atas Uni Emirat Arab dan dua kali melawan Selandia Baru. Lalu, hasil imbang didapatkan saat melawan Peru di play off Piala Dunia.
Di laga ini, Tunisia kembali membuktikan kemampuan lini belakangnya. Dari pertemuan antara The Eagles of Carthage dan Tim Dinamit, sudah terbukti bahwa baris pertahanan dari Tunisia memang sangat tanggung dalam menahan gempuran dari Denmark. Di laga ini, hal itu kembali ditunjukkan. Laga yang cukup ketat ditampilkan oleh Australia dan Tunisia. Namun, Australia memang lebih tampil dengan menekan secara agresif. Walau demikian, lini belakang pun tidak lantas mengendor sehingga kombinasi di depan dan belakang dari skuad ini masih cukup solid.
Dengan pola permainan yang menekan itu, serangan dari Australia pun langsung menggempur pertahanan. Akhirnya rekor pertahanan Tunisia yang menghasilkan clean sheet di 10 pertandingan ini pun harus pecah. Tepatnya di menit ke-23, keunggulan berhasil dicatatkan oleh Socceroos. Gol dihasilkan oleh Duke. Gol ini diawali dengan umpan crossing yang diberikan oleh Craig Goodwin. Namun, umpan ini justru terhenti saat bola membentur pemain lawan. Dengan adanya bola muntahan itu, Duke pun langsung mengambil bola tersebut dan menyelesaikannya dengan sundulan. Sundulan ini ternyata gagal diantisipasi dan gawang pun tidak berhasil diselamatkan oleh Aymen Dahmen. Gol pun hadir untuk keunggulan Soccceroos.
Dengan adanya gol ini, Tunisia berusaha merespon dengan meningkatkan serangan. Intensitas dan tempo serangan Tunisia berubah. Dari awalnya yang cukup banyak bertahan, The Eagles of Carthage mulai menyusun serangannya. Dari upaya serangan ini, berhasil dicatatkan dua peluang. Yang pertama dilakukan oleh Mohammed Drager dan peluang kedua didapatkan oleh Youssef Msakni. Namun sayangnya, kedua peluang ini tidak bisa dieksekusi secara sempurna sehingga kedudukan sama sekali tidak berubah. Australia pun masuk ke ruang ganti dengan senyuman usai unggul satu gol di babak pertama.
Dengan adanya gol yang dicetak Mitchelll Duke di babak pertama, Tunisia pun merubah pendekatannya. Tunisia lebih aktif dalam menguasai bola sehingga kondisi ball possession menjadi berbalik dan Elang dari Kartago mampu mendapatkan dominasinya di awal babak kedua ini. Dengan permainan yang lebih agresif, Tunisia berhasil mendapatkan beberapa kesempatan menyerang tapi itu semua tidak terlalu membahayakan lini belakang dan kiper dari Australia.
Dengan kondisi yang ada di bawah tekanan, Australia pun merespon dengan menciptakan peluang. Kesempatan hadir di menit ke-55. Ini berawal dari pergerakan Irvine yang memberikan umpan kea rah Goodwin yang berdiri di sisi kiri dari sektor pertahanan Tunisia. Dengan kondisi yang cukup lengang tanpa penjagaan ketat dari pemain bertahan Tunisia, Goodwin pun mengarahkan bola ke bagian tengah sektor pertahanan. Sayangnya, umpannya ini tidak disambut rekan-rekannya.
Usai percobaan yang gagal dari Goodwin dan kawan-kawan, Tunisia melayangkan balasannya. Di menit ke-65, Youssef Msakni mendapatkan bola dan kemudian melepaskan tembakan kea rah gawang. Namun, si kulit bundar berhasil terhalangi oleh Aaron Moy sehingga itu tidak berbuah gol sama sekali. Walau bola hasil blokiran itu masih berusaha dikuasai oleh pemain lain dari Elang Kartago, ternyata itu tidak cukup optimal hingga akhirnya bola diamankan oleh Mathew Ryan yang sigap menjaga gawangnya.
Kemampuan Matthew Ryan kembali diuji oleh pasukan The Eagles of Carthage. Di menit ke-72, ada dua penyelamatan yang berhasil dicatatkan oleh Ryan. Kedua peluang ini ditembakkan oleh Youssef Msakni. Bola tembakan pertama berhasil ditepis dengan cukup baik. Sedangkan untuk bola kedua, ini berhasil dia tahan dan tangkap dengan tubuhnya agar tidak ada bola liar yang bisa mengancam gawangnya. Pergerakan Msakni di lini belakang Socceroos memang cukup membayakan.
Pola permainan menyerang dari Tunisia masih tetap berusaha dilancarkan. Tim ini berusaha setidaknya untuk menyamakan kedudukan agar hasilnya tidak terlalu buruk. Namun sayangnya, beragam percobaan dan upaya yang dilakukan tidak benar-benar membuahkan hasil. Hingga enam menit di injury time, upaya masih terus dilakukan tapi itu semua bisa dimentahkan oleh skuad Australia. Pertandingan pun akhirnya berakhir dengan kemenangan Australia. Mitchell Duke selaku pencetak skor di pertandingan ini pun menambahkan catatan golnya bagi tim nasional yang dia bela. Sebelumnya, Duke telah menjadi pemegang gol terbanyak bagi Australia di fase kualifikasi Piala Dunia 2022. Tidak heran bila pemain ini mampu menunjukkan ketajamannya saat berada di mulut gawang.
