Laga terakhir di group G menghadirkan partai hidup mati antara Serbia dan Swiss. Kedua tim ini masih belum aman sama sekali untuk bisa lolos ke fase 16 besar agar tidak harus angkat kaki dari Qatar. Pertandingan ini memang menjadi laga penutupan dari persaingan di Group G. Dari group ini, hanya Brasil yang sudah dipastikan lolos dengan mengumpulkan enam poin dari dua laga yang sudah dilakoni saat melawan Serbia dan Swiss. Sedangkan, dua tim yang sudah ditaklukkan Selecao ini harus berjibaku guna mengamankan tiket ke babak selanjutnya.
Serbia berada dalam situasi yang sama sekali tidak mudah. Dari dua pertandingan sebelumnya, skuad berjulukan The Eagles ini hanya mampu mencatatkan satu poin. Sebelum laga ini dimulai pun, pasukan elang ini menghuni dasar klasemen dengan poin yang sama dengan Kamerun. Baik Sang Elang ataupun Singa Kamerun hanya mengemas satu poin saja dari laga-laga sebelumnya. Karena itu, posisi dari Serbia menjadi sangat sulit untuk bisa benar-benar lolos ke fase selanjutnya. Kesempatan memang masih ada tapi Serbia harus menang mutlak atas Swiss dan juga hasil dari laga antara Brasil melawan Kamerun harus membuahkan hasil yang berpihak bagi The Eagles. Di laga kedua, Serbia hanya bermain imbang saja saat berhadapan dengan Kamerun walau sudah sempat unggul dengan skor 3-1.
Lain halnya dengan Swiss. Rossocrociati berhasil mencatatkan tiga poin atas kemenangannya melawan Kamerun. Satu gol yang ditorehkan di laga itu sudah cukup untuk membuat Swiss menang. Hanya saja, langkahnya dipersulit saat skuad dari Granit Xhaka ini harus takluk saat melawan Brasil. Walau cukup diuntungkan di posisi kedua, setidaknya Xhaka dan kawan-kawan masih tetap harus menang agar langkahnya pasti dan mengamankan tiket ke 16 besar dan menyusul Selecao yang sudah lebih dahulu aman.
Untuk catatan pertandingan, keduanya hanya pernah bertemu satu kali saja. Serbia dan Swiss bertanding pada tahun 2018. Ini terjadi di gelaran Piala Dunia 2018. Saat itu, Serbia dan Swiss berada dalam satu group yang sama, yaitu Group E dan dua tim lainnya adalah Brasil serta Kosta Rika. Di pertemuan tersebut, Rossocrociati berhasil menang dengan skor 2-1. Pada laga itu, Serbia sempat unggul terlebih dahulu melalui gol dari Aleksandar Mitrovic. Namun, Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri membalikkan kedudukan.
Kedua tim bertemu di 974 Stadium dan ini menjadi laga yang panas karena ini adalah pertandingan penutupan dan kesempatan terakhir bagi keduanya untuk mengamankan tiket ke babak 16 besar. Sejak awal pertandingan, kedua tim sudah bermain secara terbuka dan melancarkan jual beli serangan guna mengamankan kedudukan sejak awal pertandingan. Hingga laga berjalan 10 menit, serangan dari dua kubu masih terus terjadi.
Saat laga berjalan 20 menit, Rossocrociati berahasil memecahkan kebuntuan dari serangan yang belum berhasil sebelumnya. Gol terjadi di menit 20 dan ini berawal dari Rodriguez yagn gagal memberikan umpan saat itu dipotong oleh pemain lawan. Bola pun segera diambil dan dikuasai oleh Sow yang kemudian tidak terlalu banyak membawa bola serta melepaskan umpan. Shaqiri yang ada di sisi kanan lapangan pun menerima umpan itu dan kemudian melepaskan sepakan dengan kaki kirinya. Gol pertama pun terjadi untuk keunggulan Rossocrociati.
Permainan terbuka dari kedua kubu membuat serangan-serangan lebih mudah dilancarkan. The Eagles pun tidak perlu waktu terlalu lama untuk membalaskan gol dari Swiss. Saat memasuki menit ke-26, pertahanan Rossocrociati yang lengah berhasil dimanfaatkan oleh Pasukan Elang. Tadic membaca kesempatan yang ada dan mengirimakn umpan lambung dan itu bisa diubah menjadi gol oleh Mitrovic. Kedudukan antara kedua tim pun menjadi imbang.
Setelah pertandingan berjalan sekitar sepuluh menit dari gol kedua di laga hidup mati ini, Serbia justru mengamankan gol keduanya dan mengubah kedudukan menjadi keunggulan bagi The Eagles. Tepatnya pada menit 35, Xherdan Shaqiri kehilangan bola yang dia kuasai. Kembali lagi Tadic mencatatkan dirinya sebagai pemberi assist saat bola yang lepas dari Shaqiri itu bisa diumpankan ke Vlahovic. Finishing pun diberikan oleh Vlahovic dan umpan itu berhasil diubahnya menjadi gol melalui tembakan yang dilepaskan ke arah tiang jauh. Papan skor pun berubah untuk keunggulan Serbia.
Skuad Rossocrociati tentu tidak tinggal diam. Gol penyama kedudukan tercipta dari skema serangan cepat yang dilepaskan oleh Swiss. Serangan dilancarkan dari sisi kanan lapangan. Widmer yang memegang bola pun kemudian melepaskan umpan terukur. Umpan silang itu pun sampai ke Embolo dengan baik. Stiker dari AS Monaco ini pun tidak membuang peluang yang ada dan memasukkan bola ke gawang. Milinkovic-Savic yang menjadi kiper di laga ini tidak bisa menyelamatkan gawangnya dan gol pun tercipta di menit ke-44. Kedudukan keduanya pun berubah menjadi imbang.
Pertandingan di babak pertama memang penuh dengan gol. Ada empat gol yang tercipta di babak pertama ini. Namun, gol dari Embolo menjadi gol terakhir dari paruh pertama pertandingan dan tidak ada gol lainnya. Para pemain pun masuk ke kamar ganti dengan skor imbang.
Babak kedua dimulai setelah jeda turun minum. Kedua tim kembali beradu kekuatan. Swiss sudah cukup diuntungkan karena ketika hasil imbang ini bisa bertahan hingga akhir pertandingan, setidaknya Rossocrociati bisa aman dan lolos ke fase selanjutnya. Namun, Granit Xhaka dan kawan-kawan tidak berpikir demikian. Hasil menang tentu diperlukan dan Serbia pun tetap perlu mengamankan poin penuh sehingga permainan terbuka kembali disuguhkan di babak kedua.
Namun saat pertandingan baru berjalan tiga menit di babak kedua, gol kembali tercipta. Gol ini menjadi gol keunggulan untuk Swiss. Ini berawal dari serangan Rossocrociati. Ruben Vargas yang kemudian mendapatkan bola memberikan umpan apik yang gagal diprediksi. Umpan dilepaskan dengan tumitnya. Remo Freuler pun menyambut umpan itu dan melakukan finishing dengan tembakan mendatar. Gawang dari Serbia pun dipaksa untuk kembali kebobolan dan Swiss unggul dengan beda satu gol.
Gol ketiga ini berhasil menyulut semangat dari Granit Xhaka dan rekan-rekannya. Tempo permainan pun menjadi meningkat untuk kubu Swiss yang sudah unggul. Serangan yang dilakukan memang membuahkan beberapa peluang tapi itu masih belum berhasil untuk mengubah papan skor yang ada. Di sisi lain, Serbia pun tidak tingggal diam. Garis pertahanan dari The Eagles pun dinaikkan dan serangan dijalankan dengan pengiriman umpan-umpan jauh ke dalam area permainan Swiss. Hanya saja, hingga pertandingan berjalan 70 menit, tidak ada gol tambahan.
Saat pertandingan mulai memasuki menit 80, Swiss mengubah taktiknya. Guna mempertahankan keunggulan, strategi bertahan pun dimainkan. Pertahanan diperketat oleh pasukan Rossocrociati dan ini membuat Serbia kesulitan dalam menembus area pertahanan. Bahkan saat wasit memberikan tambahan tujuh menit, Serbia tidak mampu menyamakan kedudukan sama sekali. Akhirnya, laga pun ditutup dengan peluit dari wasit. Serbia harus mengakui kekalahannya atas Swiss dan Rossocrociati berhak mendampingi Brasil ke babak 16 besar.
