Matchday kedua di group H menghadirkan pertandingan yang akan bisa menentukan nasib salah satu tim yang bertanding. Laga di Education City Stadium ini menghadirkan Korea Selatan yang bertanding melawan Ghana. Ghana memang berada dalam kondisi genting di laga ini karena kalau sampai kalah, tim berjulukan The Black Stars ini akan otomatis gugur dan harus angkat koper dari Qatar.
Pertemuan antara Kesatria Taeguk dan The Black Stars ini memang menjadi laga penting. Pada laga pertamanya, Korea Selatan tampil cukup baik dengan berhasil menahan imbang Uruguay. Luis Suarez dan kawan-kawan ternyata tak mampu membuktikan keunggulannya di atas kertas ketika berhadapan dengan Son Heung-min yang kala itu menjadi sosok pahlawan bertopeng di laga tersebut. Dengan itu, Kesatria Taeguk pun berbagi poin dengan La Celeste.
Sedangkan untuk Ghana, hasil buruk didapatkan di laga pertamanya. The Black Stars harus mengakui keunggulan skuad yang dipimpin oleh Cristiano Ronaldo. Walau sempat memaksa hasil imbang, namun gol di menit-menit akhir pertandingan membuat The Black Stars harus tersungkur dengan skor 3-2 dan mengirimnya ke dasar klasemen sementara. Kalau sampai laga ini berakhir dengan hasil kalah, Ghana harus menerima nasibnya yang pulang lebih awal karena tidak mendapatkan kemenangan. Namun, Kesatria Taeguk pun juga tidak bisa sepenuhnya lega karena bayang-bayang sejarah yang cukup unik di mana Korea Selatan tidak pernah bisa menang di laga keduanya. Sejak 1954, Korea Selatan tercatat melakoni 10 laga pertandingan kedua dan tidak ada kemenangan. Hanya ada empat hasil imbang dan enam lainnya berujung kekalahan. Son Heung-min dan rekan-rekannya tentu perlu memecah mitos ini di laga melawan Ghana.
Bila melilhat catatan pertemuan keduanya, ada hal yang cukup menarik. Kedua tim ini sudah bertemu sebanyak enam kali. Dari enam pertandingan antara kedua tim ini, hasilnya cukup berimbang dengan masing-masing mengemas tiga kemenangan. Keenam laganya ini memang hanya ada di pertandingan persahabatan. Dengan kata lain, pertemuan keduanya di Grup H World Cup 2022 ini menjadi pertemuan pertamanya di turnamen resmi.
Pertemuan pertama antara Taeguk Warriors dan Black Stars terjadi di tahun 1993. Di pertemuan tersebut, Korea Selatan melibas Ghana dengan skor 3-1. Namun, pada pertemuan terbaru keduanya, hasilnya dibalikkan. Black Stars menaklukkan lawannya di laga persahabatan pada 2014 dengan empat gol tanpa Korea Selatan mampu membalas satu gol pun. Namun begitu, pertandingan terakhirnya terjadi delapan tahun lalu sehingga catatan yang ada tidak bisa dijadikan komparasi.
Untuk jalannya pertandingan, kedua tim langsung tampil dengan tempo yang sama-sama tinggi. Permainan menyerang dihadirkan oleh oleh The Taeguk Warriors ataupun juga The Black Stars. Bola bergulir dengan cukup cepat sejak awal pertandingan. Kedua tim benar-benar mencoba meraih keunggulan secepat mungkin di awal pertandingan.
Dengan permainan yang dibawakan oleh Korea Selatan, dominasi dari Kesatria Taeguk menampakkan hasilnya. Dominasi berhasil secara perlahan didapatkan. Namun, beragam serangan yang dilakukan tidak benar-benar membuahkan hasil positif. Seperti halnya saat melawan Uruguay, Son Heung-min dan rekan-rekannya masih kesulitan dalam mengonversi peluang yang ada menjadi gol.
Permainan dari The Taeguk Warriors yang berusaha mendominasi serangan justru dikejutkan dengan gol awal dari Ghana. Pada menit ke-24, The Black Stars membuat Education City Stadium terkejut. Mohammed Salisu menjadi aktor utama dalam gol pertama Ghana. Serangan bermula dari hadirnya tendangan bebas. Free kick dieksekusi dari sisi kiri lapangan. Bola yang masuk ke area kotak terlarang Korea Selatan pun menciptakan kemelut di mulut gawang. Salisu melihat adanya kesempatan di tengah kemelut yang terjadi dan si kulit bundar langsung dia sambar dengan kaki kirinya. Tembakannya gagal diantisipasi oleh Kim Seung-gyu. Salisu pun mencatatkan namanya di papan skor untuk keunggulan negaranya.
Saat terjadinya gol itu, sempat dilakukan juga pengecekan melalui bantuan dari VAR. ini karena adanya dugaan terjadi handball oleh Andre Ayew sebleum gol itu tercipta. Namun, pengecekan dengan VAR tidak menemukan adanya handball sehingga gol pun benar-benar disahkan oleh wasit.
Pertandingan berjalan 10 menit dari gol pertama tersebut. Dengan selang waktu tersebut, The Black Stars kembali lagi menjebol gawang dari The Taeguk Warriors. Gol ini merupakan hasil umpan yang sangat baik dari Jordan Ayew. Umpan dengan bola melambung itu langsung disambut dengan tandukan keras oleh Mohammed Kudus. Bola berhasil diarahkan dengan baik di tiang jauh sehingga kiper Korea Selatan pun tidak berhasil mencegah si kulit bundar yang masuk ke dalam gawangnya. Ghana pun berhasil menggandakan keunggulan dan memperlebar jarak kedua tim.
Dengan kehadiran dua gol itu, The Taeguk Warriors langsung menampilkan serangan yang agresif. Tempo permainan meningkat bagi kubu Korea Selatan. Namun sayang sekali, skaud Ghana merespon hal itu dengan baik. Barisan pertahanan hadir dengan sangat ketat sehingga Son Heung-min dan rekan-rekannya pun gagal memperkecil kedudukan hingga turun minum.
Saat peluit babak kedua dibunyikan, Korea Selatan langsung tancap gas. Upaya untuk mencetak gol dan menyamakan kedudukan benar-benar mendorong skuad The Taeguk Warriors untuk tampil lebih ofensif. Penampilan ofensif ini membuahkan peluang di menit 53 saat Cho Gue-sung melakukan tandukan. Hanya saja, Ati-Zigi masih berhasil tampil impresif dan menyelamatkan gawangnya.
Upaya yang dibawakan oleh Korea Selatan ini akhirnya berhasil. Tim arahan dari Paulo Bento mencetak gol yang memperkecil jarak kedua tim. Pada menit ke-58, Cho Gue-Sung menjebol gawang Ghana dengan memanfaatkan umpan dari Lee Kang-in. Umpan itu disambut dengan tandukan yang membuat si kulit bundar masuk ke gawang. Kali ini, Ati-Zigi gagal dalam mengamankan gawangnya.
Gol yang dicatatkan oleh tandukan tersebut langsung mengobarkan semangat The Taeguk Warriors. Permainan pun membaik untuk kubu Korea Selatan hingga gol kedua pun berhasil dicetak dengan selang waktu tiga menit saja. Kali ini, gol diawali dengan umpan silang yang dikirimkan oleh Kim Jin-Su. Dari sayap kiri, umpan dilepaskan dan kembali lagi Cho Gue-Sung menerima umpan itu dan melakukan finishing dengan tandukan. Bola mengarah ke tiang jauh sehingga kiper Ghana gagal menghalaunya.
Kedudukan imbang bagi kedua tim ini tidak berlangsung lama. Korea Selatan yang sudah bisa tersenyum lega harus menghadapi bencana saat The Black Stars mencetak gol ketiganya. Pada menit ke-68, gol tecipta lagi dan ini kembali dilakukan oleh Mohammed Kudus. Serangan berawal dari pergerakan di sisi kiri lapangan. Umpan ini gagal ditembakkan oleh Inaki Williams sehingga bola diteruskan ke kaki Kudus. Tendangan dengan kaki kiri pemain Ajax ini pun berhasil menjebol gawang yang dijaga oleh Kim Seung-Gyu sehingga Ghana kembali memimpin pertandingan.
Dengan kondisi yang tengah kalah itu, The Taeguk Warriors langsung mengerahkan serangannya. Upaya serangan dilancarkan guna meruntuhkan barisan pertahanan The Black Stars tapi itu semua kurang berhasil. Berbagai peluang dicatatkan oleh pemain Korea Selatan, mulai dari Kim Jin-su hingga Cho Gue-sung. Namun, upaya itu gagal dan akhirnya laga berakhir untuk kemenangan Ghana. Korea Selatan pun kembali menambah catatan buruknya di laga kedua.
